AL-Quran me
ngaitkan antar amal individual dan perubahan sosial yang negatif maupun positif, dan menganggap keterkaitannya tersebut sebagai hukum alam.
AL-Quran berbicara- misalnya- tentang orang-orang yang menentang risalah dan pembawa risalah kemudian mengaitan penentangan tersebut dan perubahan sosial yang terjadi di kalangn penentang kemudian menyebutnya dengan sunatullah AL-Quran mengatakan:
Sesunggguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik,orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu).niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka,tidak menjadi tetanggamu ( di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar dalam keadaan terlaknat di mana saja mereka dijumpai ,merka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum-(mu) dan kamu sekali-kali tiada akan mendapat perubahan pada sunnah Allah (QS 33:60-63).
AL-Quran juga berbicara tentang kaum musrik Qurasy,mengenai keinginan mereka untuk memperoleh petunjuk kemudian mereka menolak jalan yang benar setelah disampaikan ajakan kpeada mereka semua itu disebabkan kesombongan dan makar mereka yang sangat tidak baik kemudian AL-Quran menunjukkan akibat yang menimpa orang-orang adanya sunatullah yang tidak berubah.
Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah,sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberian peringatan,niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat yang lain tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan,maka keatangannya itu tidak menambah kepada mereka kecuali jau dirinya dari (kebenaran) karena kesombongan (mereka) yang jahat rencana jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya)sunatullah yang sudah berlaku atas orang-orang yang terdahulu maka sekali-kali tidak akn mendapat pengganti bagi sunnah Allah,dan sekali-kali tidak(pula) akan menemui penyimpangannya bagi sunnah Allah (QS 35:42-43).
Kenyataan seperti itu yang dikemukakan oleh AL-Quran dengan ungkapan yang bermacam-macam Al-Quran mengataka?
Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah di anugrahkan-Nya kepada sesuatu kaum,hingga kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri (QS 8:53).
.......Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehinggga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (QS 13:11).
AL-Quran juga mengaitkan antara perilaku menyimpang dan kehidupan yang sengsara ia mengatakan?
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku,maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (QS 20:124).
AL-Quran berbicara pula tentang musibah yang mengenai manusia Allah Swt berfirman?
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah diketahui,dan tidak pula terjadi secara kebetulan,akan tetapi musibah itu adalah hasil perbuatan manusia namun,islam tidak hanya megaitkan kesengsaraan manusia itu dengan amal perbuatan yang telah dilakukan.
AL-Quran mengaitkan,antara takwa dan kesejahteraan ekonomi ia mengatakan:
Jika seikranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu,maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS 7:96).
AL-Quran menyebutkan cerita tentang individu dan kaum yang berkaitan dengan hukum alam tersebut..hukum keterkaitan antara dosa dan dicabutnya nikmat,antara takwa dan melimpahnya nikmat disini akan kami kemukakan dua buah kisah untuk memperjelas persoalan ini
ngaitkan antar amal individual dan perubahan sosial yang negatif maupun positif, dan menganggap keterkaitannya tersebut sebagai hukum alam.
AL-Quran berbicara- misalnya- tentang orang-orang yang menentang risalah dan pembawa risalah kemudian mengaitan penentangan tersebut dan perubahan sosial yang terjadi di kalangn penentang kemudian menyebutnya dengan sunatullah AL-Quran mengatakan:
Sesunggguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik,orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu).niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka,tidak menjadi tetanggamu ( di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar dalam keadaan terlaknat di mana saja mereka dijumpai ,merka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum-(mu) dan kamu sekali-kali tiada akan mendapat perubahan pada sunnah Allah (QS 33:60-63).
AL-Quran juga berbicara tentang kaum musrik Qurasy,mengenai keinginan mereka untuk memperoleh petunjuk kemudian mereka menolak jalan yang benar setelah disampaikan ajakan kpeada mereka semua itu disebabkan kesombongan dan makar mereka yang sangat tidak baik kemudian AL-Quran menunjukkan akibat yang menimpa orang-orang adanya sunatullah yang tidak berubah.
Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah,sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberian peringatan,niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat yang lain tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan,maka keatangannya itu tidak menambah kepada mereka kecuali jau dirinya dari (kebenaran) karena kesombongan (mereka) yang jahat rencana jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya)sunatullah yang sudah berlaku atas orang-orang yang terdahulu maka sekali-kali tidak akn mendapat pengganti bagi sunnah Allah,dan sekali-kali tidak(pula) akan menemui penyimpangannya bagi sunnah Allah (QS 35:42-43).
Kenyataan seperti itu yang dikemukakan oleh AL-Quran dengan ungkapan yang bermacam-macam Al-Quran mengataka?
Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah di anugrahkan-Nya kepada sesuatu kaum,hingga kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri (QS 8:53).
.......Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehinggga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (QS 13:11).
AL-Quran juga mengaitkan antara perilaku menyimpang dan kehidupan yang sengsara ia mengatakan?
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku,maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (QS 20:124).
AL-Quran berbicara pula tentang musibah yang mengenai manusia Allah Swt berfirman?
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah diketahui,dan tidak pula terjadi secara kebetulan,akan tetapi musibah itu adalah hasil perbuatan manusia namun,islam tidak hanya megaitkan kesengsaraan manusia itu dengan amal perbuatan yang telah dilakukan.
AL-Quran mengaitkan,antara takwa dan kesejahteraan ekonomi ia mengatakan:
Jika seikranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu,maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS 7:96).
AL-Quran menyebutkan cerita tentang individu dan kaum yang berkaitan dengan hukum alam tersebut..hukum keterkaitan antara dosa dan dicabutnya nikmat,antara takwa dan melimpahnya nikmat disini akan kami kemukakan dua buah kisah untuk memperjelas persoalan ini
Comments